Novi Isna Wardani Lubis - See more at: http://www.seoterpadu.com/2013/07/Novi-Isna-Wardani-Lubis.marquee.html#sthash.UNqIfBQD.dpuf

Jumat, 10 April 2015

SOAL DASAR - DASAR MENGGAMBAR

  MATERI DASAR - DASAR MENGGAMBAR

1.     Memilih Peralatan dan Perlengkapan Gambar Perkembangan
      
  1.1 Meja Gambar
Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata
tidak melengkung. Meja tersebut dibuat dari kayu yang tidak terlalu
keras misalnya kayu pinus. Sambungan papannya rapat, tidak
berongga, bila permukaannya diraba, tidak terasa ada sambungan
atau tonjolan. Meja gambar sebaiknya dibuat miring dengan bagian
sebelah atas lebih tinggi supaya tidak melelahkan waktu
menggambar. Meja gambar yang dapat diatur kemiringannya secara
manual atau hidrolik. Manual pergerakan kemiringan dan naik
turunnya dengan sistem mekanik, sedangkan meja gambar hidrolik
kemiringan dan naik turunnya meja gambar menggunakan sistem
hidrolik.
    Ukuran papan gambar didasarkan atas ukuran kertas gambar,
sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Tetapi dapat juga
disesuaikan dengan kebutuhan, umumnya ukuran papan gambar:
- lebar : 90 cm
- panjang : 100 cm
- tebal : 3 cm

1.2..Menggunakan Pensil Gambar
Pensil untuk menggambar lain dengan pensil yang digunakan untuk
menulis, baik kwalitetnya maupun kerasnya. Pensil gambar
umumnya tidak disertai karet penghapus pada salah satu ujungnya.
Selain itu biasanya kekerasannya dicantumkan pada salah satu
ujung pensilnya. Standard kekerasan pensil dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Keras Sedang Lunak
4H 3H 2B
5H 2H 3B
6H H 4B
7H F 5B
8H HB 6B
9H B 7B
Cara meruncingkan pensil, dapat digunakan kertas ampelas
caranya yaitu pensil dipegang antara jari telunjuk dan ibu jari dan
waktu mengasah pensil diputar. Selain itu dapat juga dipakai
pisau, caranya yaitu tekanlah punggung pisau dengan ibu jari
pelan-pelan, atau dapat juga menggunakan alat peruncing. Jangan
sekali-kali menggunakan meja gambar sebagai landasan untuk
meruncingkan pensil

1.3 Menggunakan Penghapus
Seperti telah kita ketahui penghapus terdiri dari beberapa
macam yaitu :
- penghapus pensil
- penghapus tinta
- penghapus kapur tulis
Penghapus yang dimaksud disini adalah penghapus yang digunakan
untuk kertas gambar. Jadi dapat digunakan 2 macam penghapus
yaitu penghapus pensil dan penghapus tinta.
Untuk penghapus pensil pada kertas gambar biasa ( putih )
umumnya hampir sama. Kita dapat menggunakan dari bermacam-macam merk demikian juga untuk penghapus tinta.
Sedangkan untuk penghapus pada kertas kalkir, biasanya digunakan
yaitu :
Penghapus pensil :biasanya dipakai penghapus dari
merk standard, staedtler atau rotring
Penghapus tinta :biasanya digosok dengan silet, kemudian
dihaluskan dengan penghapus tinta biasa.
Atau dapat juga digunakan penghapus
dari merk rotring

1.4 Menggunakan Jangka
Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur
lingkaran. Jangka mempunyai dua kaki ujung kaki yang satu dari
logam runcing yang diperkuat dengan skrup. Sedangkan pada kaki
yang lain dapat diisi dengan :
- ujung pensil
- trek pen
- jarum jangka, untuk membagi atau mengukur
- devider ( jangka tusuk )








Huruf dan angka

     Dalam menggambar teknik, huruf-huruf, angka-angka dipergunakan untuk memberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul dan sebagainya. Syarat yang perlu diperhatikan pada huruf dan angka adalah harus mudah dibaca, mudah ditulis, jelas dan seragam.
     Dalam ISO 3098 / 1 – 1974 diberikan contoh huruf miring dan huruf tegak.
            Penulisan huruf dan angka tegak    Penulisan huruf dan angka miring
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXSw0-XlIM-vyqo8LpfEonNW-WVG-sd0We9FBflP9CzQ1RTwbth-7LvH6zhcXbRjv_Vcbl5vuRSI5OBctVuNXm8qpv-SsrP5_97yG45hhfTFAGiStg6KK3RXChNOB92trgLpVoAv-UtIo/s200/image067.gifhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimu_9_fiMdm8ewuCYKKOljFc6bkKiNwbdX-kvDRkK3ZGX5WNT8wuwqYVBgln1jjj0tz-xTLjNcyDOYAV9nVf0YIytamG2pLaT8KlJElkKmX-H8FN0yFeCg_bZSvJG9yEWcIpGkRxcXGko/s200/image068.gif
            
            Dasar ukuran diambil dari tinggi h dari huruf besar. Daerah standar tinggi huruf adalah sebagai berikut : 2,5, 3,5, 5,7, 14 dan 20 mm. Angka perbandingan tinggi dan lebar huruf diambil dari perbandingan ukuran kertas yang distandar yaitu  2.
            Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c (tinggi huruf kecil) tidak boleh kurang dari 2,5 mm. Jika terdapat gabungan antara huruf besar dan kecil, dengan huruf kecil setinggi 2,5 mm maka h akan menjadi 3,5 mm.
            Berdasarkan perbandingan tebal huruf dan tinggi huruf, huruf dan angka dibagi menjadi dua tipe yaitu :
1)   Tipe huruf A ( d = h / 14 )
2)   Tipe huruf B ( d = h / 10 )

            Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi-tinggi huruf kecil, jarak antara huruf-huruf, ruang minimum antara garis dasar dan jarak antara perkataan dijelaskan pada tabel 3.

Tabel 3  Perbandingan huruf yang dianjurkan

Huruf A ( d = h/14 )
Sifat
Perbandingan
Ukuran
Tinggi huruf                        h
Tinggi huruf besar
Tinggi huruf kecil                 c
(Tanpa tangkai dan kaki)
(14/14) h

(10/14) h
2,5     3,5       5        7       10       14       20

-         2,5       3,5     5       7        10       14  
Jarak antara huruf               a
Jarak minimum antara         b
garis
Jarak minimum antara          e
Perkataan
  (2/14) h
(20/14) h

  (6/14) h
0,35    0,5      0,7      1      1,4      2         2,8
3,5      5         7        10     14       20       28

1,05    1,5      2,1       3     4,2       6        8,4
Tebal huruf                         d
  (1/14) h
0,18    0,25    0,35   0,5    0,7       1        1,4
                   Catatan :  Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memberi efek visual yang lebih baik; seperti misalnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal huruf d. 
                   
                    Huruf B ( d = h/10 )
Sifat
Perbandingan
Ukuran
Tinggi huruf                        h
Tinggi huruf besar
Tinggi huruf kecil                c
(Tanpa tangkai dan kaki)
(10/10) h

  (7/10) h
2,5     3,5       5        7       10       14       20

-         2,5       3,5     5       7         10       14  
Jarak antara huruf               a
Jarak minimum antara         b
garis
Jarak minimum antara         e
Perkataan
  (2/10) h
(14/10) h

  (6/10) h
0,5     0,7       1        1,4     2         2,8      4
3,5      5         7        10     14        20      28

1,5     2,1       3        4,2     6         8,4     1,2
Tebal huruf                         d
  (1/10) h
0,25    0,35    0,5      0,7     1         1,4     2
                  Catatan :  Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memberi efek visual yang lebih baik; seperti misalnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal huruf d.





   b)   Garis
            Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis dalam bentuk dan tebal sesuai penggunaannya. Jenis-jenis garis dan penggunaannya dapat dilihat pada table 4.
Tabel  4 Macam-macam garis dan penggunaannya.
(ISO. R 128)
Jenis garis
Keterangan
Penggunaan
A https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiopkGy-bvzGggX-IIYPPFcIp5OcKpBaRGjP_dnHeZrlolsJk3FWsmfDJznN1BEsuuDP7i2Z7cXnIEQkTvqJxAPJbhmdiC37BI8OAYYrZ_iLXS4ZJihHkyNeLITjp4-SGDMITAxw85FVDM/s1600/image075.gif
Tebal kontinu
A1. Garis-garis nyata (gambar)
A2. Garis-garis tepi
Bhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEAbXjB9S4DiFwOIp2nziymbvczw8BX7Ck1-7o2bg5nFqp_UgvrVnO131DvNT1p7f5WoQPCxqomxI8t0LqQL2F2S-vcHOsHwZx3Ic08eq_bdCSthCEj3w5lBJHeml1-lFLFoG6Ab6cEx4/s1600/image076.gif
Tipis kontinu.
(lurus atau lengkung)
B1. Garis-garis berpotongan khayal  (imaginer).
B2. Garis-garis ukur.
B3. Garis-garis proyeksi/bantu.
B4. Garis-garis penunjuk.
B5. Garis-garis arsir.
B6. Garis-garis nyata dari penampang  yang diputar ditempat.
B7. Garis sumbu pendek.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik-ZYvPYDgm1K-G6-GEHd-cEzxNy7DdRYGMZEWDjUAsg4Efsvu59qjZ6yk4hxAFKmCmmZZv6FF3bGx8rLf5Jloc9OgvD16iADdRSzymkyxZ6Nec1Dd1RoMtLmNI71fSN77Bs8W9zuj6GM/s1600/image077.gif
C.
Tipis kontinu bebas
C1. Garis-garis batas dari potongan sebagian atau bagian yang dipotong, bila batasnya bukan garis bergores tipis.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifipohZ5NyFSJfaphGK0Y_jg8WJwmzXKk2YHdBErOvhAWwkWooIS2X3S1vhtMotOZS3RTfAXyNwmZcLEQcjvPoZGdvHy39eIuRFRCKJ6DuVdvcfQQGvem0SzC_KIkQA0bUfu29tyX8WJw/s1600/image078.gif
D.
Tipis kontinu dengan sig-sag
D1. Sama dengan C1.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu8-57aifftGnytmMQPqKzupa_xoZziRqH9l7Cs3r0nV4PpUVox6fh7sIIFUG86rSA64-ncZJbc7ZVhwFOmQ148DWPWgnB9qZWwNShgaxcTYH3HcAdeIC_UmMrUeP5dAZYgWLEp2LyLVA/s1600/image078.gif
E
Garis gores tebal
E1. Garis nyata terhalang.
E2. Garis tepi terhalang.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheHrdrEA-KjZcoV0TEGn9YesXvSgLCsvCtt09uxtarkcQ-4H9e8Jfb7ZjbA9Zddt0DhG2zvNtDpzzN0xtaNeLpoZbFQ729bKJpOr6jj1uZ8ZYPvbvinkR38LL2AmPzP-S_eixzC8cBylI/s1600/image079.gif
F
Garis gores tipis
F1. Garis nyata terhalang
F2. Garis tepi terhalang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJtAYfsJSx-lgEprjNPPkolh5hjCe9dwL0KF8uDlKjrGlXwg5wJdVDczN6GyWKfKNmblk0obqay_bls0PKABpR6JSCPhjX-JnvcDr-JtabTGi_-f_DKb-CHs3luaDdnB_w6hLxXFjlv50/s1600/image080.gif
G
Garis bergores tipis
G1. Garis sumbu.
G2. Garis simetri.
G3. Lintasan.
H
Garis bergores tipis, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan arah perobahan arah.
H1. Garis (bidang) potong.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCUSOQN8MFr65EkY_p5VnYxZWjbuoFBAYatPU5ha3n_Q-fsRuWHwTx5ncp9V8zIG5y21Tw7ujAKsMzqr8iEPd9mQdl0gVK5J8JlFLVn1DLfyYGHs0A2GwRSXebIB4ZnwTjZn1CWRmlYEY/s1600/image085.gif
J
Garis bergores tebal.
J1.   Penunjukkan permukaan yang harus mendapat penangan khusus.
Khttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWHKf-uBcVD6BQOtKKD7f-0q0rXTl8d9Gp4Q-9Co8ZYQyTCfGA683wRqN3UwPmsWsSDEVAKLA0Gsv7W6I7kUUXc4sT-OfKKNLfs71XqDGfH1wmMANobSYNGAcDEFr7zqPZrNwCd3yGmMw/s1600/image083.gif
Garis bergores ganda tipis
K1. Bagian yang berdampingan.
K2. Batas-batas kedudukan benda yang bergerak.
K3. Garis sistem (pada baja profil).
K4. Bentuk semula sebelum dibentuk.
K5. Bagian benda yang berada di depan bidang potong.
            Pada gambar 1.27 a, gambar 1.27 b, dan gambar 1.27 c, memperlihatkan contoh-contoh penggunaan jenis-jenis garis.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMrJI1DxtbyTpqNrfq3GMX-wkFfW3wVhmu8DZDoNy4B83my0NQUCB5CLTIAnU0oQcWYg_KnU5D-NSPomPilbSpm2oC5qcEI2RxYWZMlwk7mQlqg26ooXfzSQlrOupR1tM-5qba6qphyoc/s320/image087.gif

·        Mengatur tata Letak Gambar Manual
Kertas yang dipakai untuk menggambar harus berkualitas baik,
permukaannya rata, putih dan bersih. Selain kertas gambar dalam
menggambar teknik dikenal juga kertas kalkir yang kelihatan
transparan di samping itu ada juga kertas milimeter. Kertas
milimeter dapat berguna untuk membuat pola atau merencanakan
gambar.
Kertas gambar putih biasa dipakai bila menggambar menggunakan
pensil atau tinta. Kalau menggunakan tinta kita harus lebih hati-hati
karena kalau ada kesalahan sulit menghapusnya. Dan penghapus
yang digunakan biasanya yang lembut agar tidak merusak kertas.
Kertas gambar kalkir biasanya dipakai bila menggambar dengan
menggunakan rapido.
Ukuran kertas gambar yang dipergunakan menggambar bermacam-macam ukuran tergantung besaran gambar dan keperluaannya.
Ukuran kertas gambar mempunyai simbol A, B, C dan D. Hanya
saja yang sering digunakan dalam menggambar teknik saat ini
menggunakan ukuran kertas gambar A yang terdiri dari A5, A4, A3,
A2, A1, A0 dan 2A0. Sedangkan standar ukuran yang ditetapkan
berdasarkan N-381 (aturan normalisasi dari Belanda) adalah
Ukuran kertas A yang juga sudah dipergunakan dalam standar ISO
yaitu sebagai berikut:
A5 = 148 x 210 mm
A4 = 210 x 297 mm
A3 = 297 x 420 mm
A2 = 420 x 597 mm
A1 = 597 x 841 mm
A0 = 841 x 1189 mm
2A0 = 1189 x 1682 mm
Untuk garis tepi pada ukuran kertas gambar A4 dan A5 lebarnya 5
mm. Sedangkan garis tepi untuk kertas gambar ukuran A3, A2, A1,
A0, dan 2A0 lebarnya 10 mm.
Kadang-kadang dalam pemakaian kertas gambar ukuran kertas
gambar tidaklah mutlak dipakai sesuai standar yang ada, tetapi
menyesuaikan kebutuhan dan keselarasan antara gambar dengan
ukuran kertas gambar. Dapat juga berdasarkan efisiensi pemakaian
bahan kertas agar tidak terbuang banyak, berdasarkan kemudahan
penyimpanan dan keperluan dalam membuka gambar dokumen.